Selasa, 20 September 2022

Makalah Pengawasan atau Supervisi pendidikan

 

PENGAWASAN ATAU SUPERVISI PENDIDIKAN

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Pengantar Manajemen Pendidikan

OLEH:

RISMA

(202031358)


Dosen pengampu : Muh.Natsir,S.Pd.I.,M.Pd

NIDN : 2110049202

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

AL FURQAN MAKASSAR

TAHUN 2022

 




KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen Pendidikan.

Makalah yang berjudul “Pengawasan atau Supervisi Pendidikan” Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah,kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan gambaran atau pun menjadi referensi kita dalam  mempelajari bagaimana pengawasan atau supervisi pendidikan , Pada makalah ini Penulis banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak.

Terima kasih saya ucapkan atas semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini, Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala urusan kita.

 

 

Makassar,20 Maret 2022

 

      penyusun

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1      

A.      Latar Belakang................................................................................... 1

B.      Rumusan Masalah............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3

A.    Konsep Supervisi Pendidikan............................................................. 3

B.     Fungsi Supervisi Pendidikan.............................................................. 5

C.     Tujuan Supervisi Pendidikan.............................................................. 6

D.    Jenis Supervisi Pendidikan................................................................. 8

BAB III PENUTUP...................................................................................... 11

A.     Kesimpulan.......................................................................................... 11

B.      Saran.................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 12

 

 

 

 

 



 

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam sejarah manusia, karena Allah juga menciptakan manusia untuk belajar. Dalam dunia pendidikan, terdapat banyak bagian atau sub didalamnya, seperti; supervisi yang berasal dari bahasa inggris “Supervision” yang berarti pengawasan/kepengawasan. Supervisi merupakan dampak dari majunya pendidikan, karena pada masa awal-awal berkembangnya pendidikan di Eropa belum ada istilah tersebut, supervisi pendidikan muncul karena kualitas sekolah makin lama makin menurun yang kemudian menimbulkan perdebatan, sehingga beberapa ahli mengungkapkan pendapatnya perlu adanya seseorang atau sebuah lembaga yang berfungsi untuk mengawasi dan memberikan arahan agar tidak adanya penurunan kualitas pendidikan, dan biasanya supervisi merupakan seseorang yang mempunyai kemampuan/skill kepengawasan yang melakukan pengawasan, baik ditunjuk atau tidak untuk mengawasi suatu lembaga/organisasi yang ada disuatu daerah.

Pengawasan merupakan salah satu dari fungsi manajemen.  Di dalam Islam, fungsi pengawasan dapat terungkap pada ayat-ayat di dalam al Qur’an surat As-Shof ayat 3: “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” Ayat tersebut memberikan ancaman dan peringatan terhadap orang yang mengabaikan pengawasan terhadap perbuatannya. Selain ayat tersebut, terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang pengawasan antara lain Al-Qur’an Surat Al Hasyr: 18 yang  Artinya:"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 18)

Ajaran Islam juga sangat memperhatikan adanya bentuk pengawasan terhadap diri terlebih dahulu sebelum melakukan pengawasan terhadap orang lain. Hal ini antara lain berdasarkan hadits Rasulullah Saw sebagai berikut:

Artinya: “Periksalah dirimu sebelum memeriksa orang lain. Lihatlah terlebih dahulu atas kerjamu sebelum melihat kerja orang lain.” (HR. Tirmidzi: 2383).

 

 

B.       Rumusan Masalah

1.    Bagaimana memahami tentang pengawasan atau supervisi pendidikan?

2.    Apa fungsi supervisi pendidikan?

3.    Apa tujuan supervisi pendidikan?

4.    Apa saja jenis-jenis dari supervisi pendidikan?

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.      Konsep Pengawasan atau Supervisi Pendidikan

Dalam pengertiannya Supervisi berasal dari dua kata yaitu “super” dan “vision”. Kata “super mengandung makna peringkat atau posisi yang lebih tinggi, superior, atasan, lebih hebat atau lebih baik. Sedangkan kata “vision” berarti mengandung makna kemampuan untuk menyadari sesuatu tidak benar-benar terlihat.[1] Berdasarkan penggabungan dua unsur pembentuk kata supervisi dapat disimpulkan bahwa supervisi adalah pandangan dari orang yang lebih ahli kepada orang yang memiliki keahlian di bawahnya. Supervisor atau istilah bagi orang yang melakukan supervisi adalah seorang yang profesional ketika menjalankan tugasnya. Ia bertindak atas dasar kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu pendidikan, untuk menjalankan supervisi diperlukan kemampuan yang lebih sehingga dapat melihat dengan tajam permasalahan peningkatan mutu pendidikan, memiliki kepekaan untuk memahaminya tidak hanya sekedar menggunakan penglihatan mata biasa, sebab yang diamatinya bukan hanya masalah yang konkrit yang terlihat, melainkan ada pula yang memerlukan kepekaan mata batin.

Supervisi merupakan suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif.[2]Supervisi merupakan suatu proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula[3]. Hasil temuan Renata dkk menyebutkan there was significant influence of headmasters’ supervision toward effective teachers. The headmaster should upgrade the supervision of teachers where they would actualized the effective teachers.[4]

Terdapat tiga istilah yang berhubungan dengan pengawasan yaitu (1) pengawasan, (2) supervisi dan, (3) inspeksi.[5] Pengawasan adalah fungsi administrasi di mana administrator memastikan bahwa apa yang di kerjakan sesuai dengan yang dikehendaki.[6]Pengawasan di dalamnya terdapat aktivitas pemeriksaan, apakah semua berjalan sesuai dengan rencana yang dibuat, instruksi yang dikeluarkan dan prinsip yang telah ditetapkan.[7] Definisi pengawasan yang di dalamnya terdapat aktivitas pemeriksaan yang menyatakan bahwa pengawasan merupakan upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan, dan prinsip yang dianut.[8] Pendapat yang dikemukakan oleh Bell bahwa pengawasan merupakan kegiatan monitoring kinerja untuk memastikan bahwa tujuan dapat dicapai serta tugas dapat diselesaikan. [9]Definisi lain menjelaskan bahwa pengawasan berkenaan dengan aktivitas memastikan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan dapat mencapai tujuan dikemukakan oleh Tuerney menerangkan bahwa pengawasan adalah aktivitas yang digunakan oleh manajer untuk memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh organisasi konsisten dengan rencana yang telah ditetapkan dan aktivitas tersebut dapat mencapai sasaran organisasi.[10]

Dari pendapat para ahli di atas dapat penulis simpulkan bahwa supervisi hampir sama dengan pengawasan, namun supervisi lebih kepada pembinaan. Supervisi sangat diperlukan dalam lembaga pendidikan, karena salah satu kompetensi Kepala Sekolah adalah Supervisi. Supervisi dalam lembaga pendidikan ada dua aspek yaitu (1) supervisi akademik, yaitu bantuan profesional kepada guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran atau bimbingan untuk mempertinggi hasil belajar siswa. Supervisi akademik ini juga ada dua bagian yaitu (a) supervisi kelas; dan (b) supervisi klinis. Fokus dari supervisi kelas dan klinis adalah guru; dan (2) supervisi manajerial, yaitu mengawasi orang yang menjadi manajer atau Kepala Sekolah, yang terdiri dari pengembangan staf/tenaga kependidikan dan juga mengukur kinerja Kepala Sekolah. Sasaran dari supervisi yaitu orang dan kegiatannya. Oleh karena suatu pengajaran sangat tergantung pada kemampuan mengajar guru, maka kegiatan supervisi guru menaruh perhatian utama pada peningkatan kemampuan profesional guru, yang pada gilirannya akan meningkatkan mutu proses belajar mengajar. Dalam analisis terakhir, kualitas supervisi akan direfleksikan pada peningkatan hasil belajar siswa.

 

B.       Fungsi Supervisi Pendidikan

Fungsi utama supervisi pendidikan adalah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik. sedangkan Briggs mengungkapkan bahwa fungsi utama supervisi bukan hanya perbaikan pembelajaran tapi mengkoordinaasi,menstimulasi,mendorong ke arah pertumbuhan guru. Dengan perkataan lain seperti yang diungkapkan Kimball Wiles bahwa fungsi dasar supervisi ialah memperbaiki situasi belajar mengajar dalam artian yang luas.Ada analisis yang lebih luas seperti yang dibahas oleh Swearingen dalam bukunya”Supervision of Instruction-Fundationand Dimension”.

Ia mengemukakan 8 Fungsi Supervisi  antara lain:

1.        Mengkoordinasi semua usaha sekolah .

2.        Memperlengkapi kepemimpinan sekolah.

3.        Memeperluas pengalaman guru-guru.

4.        Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.

5.        Memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus.

6.        Menganalisis situasi belajar mengajar.

7.        Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf.

8.        Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.[11]

 

C.      Tujuan Supervisi Pendidikan

Fokus tujuan supervisi pendidikan adalah pencapaian tujuan pendidikan yang menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah dan guru. Supervisi pendidikan perlu memperhatikan beberapa faktor yang sifatnya khusus, sehingga dapat membantu mencari dan menentukan kegiatan supervisi yang bersifat efektif. Tujuan supervisi pendidikan adalah :

1.         membina guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan

2.         melatih kesanggupan guru untuk mempersiapkan peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang efektif

3.         membantu guru untuk mengadakan diagnosis

4.         meningkatkan kesadaran sterhadap tata kerja demokratis

5.         memperbesar ambisi guru untuk meningkatkan mutu kerjanya secara maksimal

6.         membantu mempopulerkan sekolah ke masyarakat

7.         membantu guru untuk lebih dapat memanfaatkan pengalamannya sendiri

8.         mengembangkan persatuan antar guru

9.          membantu guru untuk dapat mengevaluasi aktivitasnya dalam kontak tujuan perkembangan peserta didik.[12]

Menurut Wahyudi Tujuan supervisi pendidikan adalah meningkatkan kemampuan profesional dan teknis bagi guru, Kepala Sekolah, dan personal sekolah lainnya agar proses pendidikan di sekolah lebih berkualitas, dan yang utama supervisi pendidikan atas dasar kerja sama, partisipasi, dan kolaborasi, bukan berdasarkan paksaan dan kepatuhan. Dengan demikian, akan timbul kesadaran, inisiatif, dan kreatif personal sekolah.[13] Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi modern diperlukan supervisor khusus yang lebih independen dan dapat meningkatkan obyektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugas. Kepala sekolah sebagai supervisor dapat dilaksanakan secara efektif antara lain dengan cara kunjungan kelas, diskusi kelompok, pembinaan individual, dan simulasi pembelajaran.[14] Supervisi pendidikan terdiri dari supervisi manajerial dan supervisi akademik. Supervisi manajerial ini merupakan supervisi yang dilakukan pengawas pendidikan terhadap Kepala Sekolah yang berhubungan dengan pengelolaan pendidikan dan supervisi akademik fokusnya adalah pada guru yaitu terdiri dari supervisi klinis dan supervisi kelas.

Tujuan dari supervisi akademik yang fokusnya adalah pada guru, yaitu untuk pengembangan profesionalisme guru dalam memahami akademiknya, kehidupan kelas dan keterampilannya dalam melaksanakan proses pembelajaran, pengawasan kualitas dan penumbuhan motivasi bagi guru bersangkutan. Dengan adanya kegiatan supervisi diharapkan kegiatan pendidikan dapat dilaksanakan sesuai dengan semestinya dan mampu mencapai tujuan sekolah yang bersangkutan, sehingga pada akhirnya mampu mewujudkan tujuan pendidikan Nasional. Jadi, dapat disimpulkan keberhasilan pelaksanaan pendidikan di sekolah tidak terlepas dari peran pengawas, Kepala Sekolah dan guru. Tugas pokok guru adalah mengajar dan membantu siswa menyelesaikan masalah-masalah belajar dan perkembangan pribadi dan sosialnya. Kepala Sekolah memimpin guru dan siswa dalam proses pembelajaran serta membantu mengatasi masalah yang dihadapi. Pengawas melakukan supervisi dan memberikan bantuan kepada Kepala Sekolah, guru, dan siswa dalam mengatasi persoalan yang dihadapi selama proses pendidikan berlangsung.[15]

 

D.      Jenis Supervisi Pendidikan

Terdapat bermacam-macam jenis supervisi pendidikan yang dapat dibedakan berdasarkan pada beberapa klasifikasi, antara lain:[16]

1.         Berdasarkan sudut pandang organisasi

Jenis-jenis supervisi pendidikan berdasarkan sudut pandang organisasinya, bisa dibedakan menjadi dua, yaitu:

a.         Pengawasan intern

Pengawasan intern ialah pengawasan yang dilakukan terhadap unit-unit kerja yang terdapat di dalam organisasi yang bersangkutan. Pengawasan intern mencakup hal-hal yang berkaitan secara langsung dengan fungsi lembaga pendidikan. Seperti;

  1. pengawasan terhadap sistem anggaran,
  2. pengawasan terhadap biaya-biaya standar,
  3. pengawasan terhadap laporan operasional secara berkala,
  4. pengawasan terhadap analisa statistik,
  5. pengawasan terhadap program latihan untuk membantu guru agar dapat mengerti dan melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya.

b.        Pengawasan ekstern

Pengawasan ekstern ialah pengawasan yang dilakukan oleh pihak jajaran organisasi. Pengawasan tersebut dilakukan oleh lembaga atau instansi yang tidak termasuk dalam yurisdiksi administrasi organisasi.

Pengawasan ektern dapat memeberikan manfaat yaitu adanya peningkatan kredibilitas keberhasilan dan kemajuan organisasi. Prinsip yang dianut dalam pelaksanaan pengawasan eksternal adalah prinsip kemitraan (partnership) antara pengawas dengan yang diawasi

2.         Berdasarkan sudut pandang waktu

Jenis-jenis supervisi pendidikan berdasarkan sudut pandang waktunya, bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a.         Pengawasan kontinu, ialah pengawasan yang dilakukan secara terus menerus selama kegiatan suatu masih berlangsung.

b.        Pengawasan berkala, ialah pengawasan yang dilakukan setiap jangka waktu tertentu.

c.         Pengawasan temporer, ialah pengawasan dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan arti kebutuhan.

3.         Berdasarkan subtansinya

Jenis-jenis supervisi pendidikan berdasarkan substansinya, bisa dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

a.         Pengawasan bidang personal (ketenagaan)

Kegiatan pengawasan yang dilakukan meliputi:

1.    Mengatur tentang pembagian tugas guru

2.    Mengajukan kenaikan pangkat, gaji, dan mutasi guru

3.    Mengatur tentang program kesejahteraan guru

4.    Mencatat kehadiran dan juga ketidakhadiran guru

5.    Mencatat masalah-masalah atau keluhan-keluhan guru

b.        Pengawasan bidang sarana dan prasarana

Kegiatan pengawasan yang dilakukan meliputi:

  1. Penyediaan dan seleksi buku pegangan guru
  2. Layanan perpustakaan dan laboratorium
  3. Penggunaan alat peraga
  4. Kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah
  5. Keindahan dan kebersihan kelas
  6. Perbaikan kelengkapan kelas

c.         Pengawasan bidang akademik

Kegiatan pengawasan yang dilakukan meliputi:

  1. Menyusun program tahunan dan semester
  2. Mengatur jadwal pelajaran
  3. Mengatur pelaksanaan penyusunan model satuan pembelajaran
  4. Menentukan arti norma kenaikan kelas
  5. Menentukan norma penilaian
  6. Mengatur pelaksanaan evaluasi belajar
  7. Meningkatkan perbaikan mengajar
  8. Mengatur kegiatan kelas jika guru yang bersangkutan tidak hadir
  9. Mengatur disiplin dan tata tertib kelas

d.        Pengawasan bidang kesiswaan

Kegiatan pengawasan yang dilakukan meliputi:

  1. Mengatur tentang pelaksanaan penerimaan siswa baru sesuai dengan peraturan penerimaan siswa baru yang berlaku
  2. Mengelola layanan bimbingan dan konseling
  3. Mencatat kehadiran dan juga ketidakhadiran siswa
  4. Mengatur dan mengelola kegiatan ekstrakurikuler

e.         Pengawasan bidang keuangan

Kegiatan pengawasan yang dilakukan meliputi:

  1. menyiapkan rencana anggaran dan belanja sekolah,
  2. mencari sumber dana untuk kegiatan sekolah,
  3. mengalokasikan dana untuk kegiatan sekolah, dan
  4. mempertanggungjawabkan keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

f.          Pengawasan bidang hubungan dengan masyarakat

Kegiatan pengawasan yang dilakukan meliputi:

  1. Kerjasama sekolah dengan orangtua siswa
  2. Kerjasama sekolah dengan Komite Sekolah
  3. Kerjasama sekolah dengan lembaga-lembaga terkait
  4. Kerjasama sekolah dengan masyarakat sekitar.

 

 

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Supervisi hampir sama dengan pengawasan, namun supervisi lebih kepada pembinaan. Supervisi sangat diperlukan dalam lembaga pendidikan, karena salah satu kompetensi Kepala Sekolah adalah Supervisi. Fungsi utama supervisi pendidikan adalah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik.

Tujuan supervisi pendidikan adalah meningkatkan kemampuan profesional dan teknis bagi guru, Kepala Sekolah, dan personal sekolah lainnya agar proses pendidikan di sekolah lebih berkualitas, dan yang utama supervisi pendidikan atas dasar kerja sama, partisipasi, dan kolaborasi, bukan berdasarkan paksaan dan kepatuhan. Dengan demikian, akan timbul kesadaran, inisiatif, dan kreatif personal sekolah. jenis supervisi pendidikan yang dapat dibedakan berdasarkan pada beberapa klasifikasi, antara lain berdasarkan sudut pandang organisasi,berdasarkan sudut pandang waktu,dan berdasarkan subtansinya.

B. Saran

Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan karya ilmiah (makalah) ini, baik itu dari kesalahan tanda baca, bahasa dan sebagainya. Maka, atas dasar kekurangan itu diharapkan adanya kritik dan saran yang membangun. Agar ada perubahan yang lebih baik.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Aedi, N. Pengawasan pendidikan Tinjauan Teori dan Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. . 2014.

Purwanto, N. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000.

Manullang., & Marihot A. M. H. Manajemen Personalia. Yogyakarta: UGM Press,2005

Renata, R.,dkk., The Influence of Headmaster’s Supervision and Achievement Motivation on Effective Teachers. International Journal of Scientific & Technology Research Volume 7, Issue 06, June 2018.

Sutisna, O. Administrasi Pendidikan. Bandung: Angkasa,1989.

Ekhsan Nudin.Tujuan Dan Fungsi Supervisi Pendidikan.Academia.edu,diakses pada tanggal 21 maret 2022 pukul 13:15

Ametembun. Manajemen Kelas. Bandung: IKIP Bandung,2007

Wahyudi. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajaran. IKAPI: Alfabeta,2012.

Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Professional dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK. Bandung: PT Remaja Rosda Karya,2005.

Glickman, C. D., Gordon, S. P., & Ross-Gordon, J.M. Supervision and Instructional Leadership A Development Approach. Seventh Edition. Boston: USA,2007.

Pengertian Supervisi Pendidikan, Jenis, Tujuan, Fungsi, dan Contohnya,diakses dari https://dosensosiologi.com/supervisi-pendidikan/.pada tanggal 21 maret 2022 pukul 18:09.



[1]Aedi, N. Pengawasan pendidikan Tinjauan Teori dan Praktik.(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2014).

[2] Purwanto, N. Psikologi Pendidikan.( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2000)

[3] Manullang., & Marihot A. M. H. Manajemen Personalia. (Yogyakarta: UGM Press.2005)

[4]Renata, R., Wardiah, D., & Kristiawan, M. The Influence of Headmaster’s Supervision and Achievement Motivation on Effective Teachers. International Journal of Scientific & Technology Research Volume 7, Issue 06, June 2018.

[5] Aedi, N. Pengawasan pendidikan Tinjauan Teori dan Praktik.( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2014)

[6] Sutisna, O. Administrasi Pendidikan.( Bandung: Angkasa,1989)

[7] Aedi, N. Pengawasan pendidikan Tinjauan Teori dan Praktik.( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2014)

[8] ibid

[9] ibid

[10] ibid

[11] Ekhsan Nudin.tujuan Dan Fungsi Supervisi Pendidikan. Academia.edu. diakses pada tanggal 21 maret 2022 pukul 13:15

[12] Ametembun. Manajemen Kelas. (Bandung: IKIP Bandung,2007)

[13] Wahyudi.Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajaran. (IKAPI: Alfabeta,2012)

[14] Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Professional dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK.( Bandung: PT Remaja Rosda Karya,2005)

[15] Glickman, C. D., Gordon, S. P., & Ross-Gordon, J.M.Supervision and Instructional Leadership A Development Approach. Seventh Edition. Boston: USA

[16] Pengertian Supervisi Pendidikan, Jenis, Tujuan, Fungsi, dan Contohnya diakses dari https://dosensosiologi.com/supervisi-pendidikan/ . pada tanggal 21 maret 2022 pukul 18:09.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

apa sih itu insecure ?

  Insecure     Apa sih itu Insecure?       kalian pasti sering mendengar kata insecure kan? tak jarang para pengguna media sosial menyebut-...