PENGAWASAN ATAU SUPERVISI
PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun Untuk
Memenuhi Mata Kuliah Pengantar Manajemen Pendidikan
OLEH:
RISMA
(202031358)
Dosen
pengampu : Muh.Natsir,S.Pd.I.,M.Pd
NIDN : 2110049202
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AL FURQAN MAKASSAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Allah SWT. Karena limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen
Pendidikan.
Makalah yang berjudul “Pengawasan atau
Supervisi Pendidikan” Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah,kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan gambaran atau pun menjadi referensi
kita dalam mempelajari bagaimana
pengawasan atau supervisi pendidikan , Pada makalah ini Penulis banyak
mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak.
Terima kasih saya ucapkan atas semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini, Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala urusan kita.
Makassar,20 Maret 2022
penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Konsep Supervisi Pendidikan............................................................. 3
B. Fungsi Supervisi
Pendidikan.............................................................. 5
C. Tujuan Supervisi
Pendidikan.............................................................. 6
D. Jenis Supervisi
Pendidikan................................................................. 8
BAB III PENUTUP...................................................................................... 11
A. Kesimpulan.......................................................................................... 11
B. Saran.................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang penting
dalam sejarah manusia, karena Allah juga menciptakan manusia untuk belajar.
Dalam dunia pendidikan, terdapat banyak bagian atau sub didalamnya, seperti;
supervisi yang berasal dari bahasa inggris “Supervision” yang berarti
pengawasan/kepengawasan. Supervisi merupakan dampak dari majunya pendidikan,
karena pada masa awal-awal berkembangnya pendidikan di Eropa belum ada istilah
tersebut, supervisi pendidikan muncul karena kualitas sekolah makin lama makin
menurun yang kemudian menimbulkan perdebatan, sehingga beberapa ahli
mengungkapkan pendapatnya perlu adanya seseorang atau sebuah lembaga yang
berfungsi untuk mengawasi dan memberikan arahan agar tidak adanya penurunan
kualitas pendidikan, dan biasanya supervisi merupakan seseorang yang mempunyai
kemampuan/skill kepengawasan yang melakukan pengawasan, baik ditunjuk atau
tidak untuk mengawasi suatu lembaga/organisasi yang ada disuatu daerah.
Pengawasan merupakan salah satu dari
fungsi manajemen. Di
dalam Islam, fungsi pengawasan dapat terungkap pada ayat-ayat di dalam al
Qur’an surat As-Shof ayat 3: “Amat
besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu
kerjakan.” Ayat tersebut memberikan ancaman dan peringatan terhadap
orang yang mengabaikan pengawasan terhadap perbuatannya. Selain ayat
tersebut, terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang pengawasan antara
lain Al-Qur’an Surat Al Hasyr: 18 yang Artinya:"Wahai orang-orang
yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan
apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada
Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."(QS.
Al-Hasyr 59: Ayat 18)
Ajaran Islam juga sangat memperhatikan adanya bentuk pengawasan terhadap diri
terlebih dahulu sebelum melakukan pengawasan terhadap orang lain. Hal ini
antara lain berdasarkan hadits Rasulullah Saw sebagai berikut:
Artinya: “Periksalah dirimu sebelum memeriksa orang
lain. Lihatlah terlebih dahulu atas kerjamu sebelum melihat kerja orang lain.”
(HR. Tirmidzi: 2383).
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana memahami tentang pengawasan atau supervisi pendidikan?
2. Apa fungsi supervisi pendidikan?
3. Apa tujuan supervisi pendidikan?
4. Apa saja
jenis-jenis dari supervisi pendidikan?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Konsep Pengawasan atau
Supervisi Pendidikan
Dalam
pengertiannya Supervisi berasal dari dua kata yaitu “super” dan “vision”. Kata
“super mengandung makna peringkat atau posisi yang lebih tinggi, superior,
atasan, lebih hebat atau lebih baik. Sedangkan kata “vision” berarti mengandung
makna kemampuan untuk menyadari sesuatu tidak benar-benar terlihat.[1] Berdasarkan penggabungan
dua unsur pembentuk kata supervisi dapat disimpulkan bahwa supervisi adalah
pandangan dari orang yang lebih ahli kepada orang yang memiliki keahlian di
bawahnya. Supervisor atau istilah bagi orang yang melakukan supervisi adalah
seorang yang profesional ketika menjalankan tugasnya. Ia bertindak atas dasar
kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu pendidikan, untuk menjalankan supervisi
diperlukan kemampuan yang lebih sehingga dapat melihat dengan tajam permasalahan
peningkatan mutu pendidikan, memiliki kepekaan untuk memahaminya tidak hanya
sekedar menggunakan penglihatan mata biasa, sebab yang diamatinya bukan hanya
masalah yang konkrit yang terlihat, melainkan ada pula yang memerlukan kepekaan
mata batin.
Supervisi
merupakan suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru
dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif.[2]Supervisi merupakan suatu
proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan bila
perlu mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
rencana semula[3].
Hasil temuan Renata dkk menyebutkan there
was significant influence of headmasters’ supervision toward effective
teachers. The headmaster should upgrade the supervision of teachers where they
would actualized the effective teachers.[4]
Terdapat tiga
istilah yang berhubungan dengan pengawasan yaitu (1) pengawasan, (2) supervisi
dan, (3) inspeksi.[5]
Pengawasan adalah fungsi administrasi di mana administrator memastikan bahwa
apa yang di kerjakan sesuai dengan yang dikehendaki.[6]Pengawasan di dalamnya
terdapat aktivitas pemeriksaan, apakah semua berjalan sesuai dengan rencana
yang dibuat, instruksi yang dikeluarkan dan prinsip yang telah ditetapkan.[7] Definisi pengawasan yang
di dalamnya terdapat aktivitas pemeriksaan yang menyatakan bahwa pengawasan
merupakan upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai dengan rencana yang
ditetapkan, perintah yang dikeluarkan, dan prinsip yang dianut.[8] Pendapat yang dikemukakan
oleh Bell bahwa pengawasan merupakan kegiatan monitoring kinerja untuk
memastikan bahwa tujuan dapat dicapai serta tugas dapat diselesaikan. [9]Definisi lain menjelaskan
bahwa pengawasan berkenaan dengan aktivitas memastikan agar pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan rencana dan dapat mencapai tujuan dikemukakan oleh
Tuerney menerangkan bahwa pengawasan adalah aktivitas yang digunakan oleh
manajer untuk memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh organisasi
konsisten dengan rencana yang telah ditetapkan dan aktivitas tersebut dapat
mencapai sasaran organisasi.[10]
Dari pendapat
para ahli di atas dapat penulis simpulkan bahwa supervisi hampir sama dengan
pengawasan, namun supervisi lebih kepada pembinaan. Supervisi sangat diperlukan
dalam lembaga pendidikan, karena salah satu kompetensi Kepala Sekolah adalah
Supervisi. Supervisi dalam lembaga pendidikan ada dua aspek yaitu (1) supervisi
akademik, yaitu bantuan profesional kepada guru dalam meningkatkan kualitas
proses pembelajaran atau bimbingan untuk mempertinggi hasil belajar siswa.
Supervisi akademik ini juga ada dua bagian yaitu (a) supervisi kelas; dan (b)
supervisi klinis. Fokus dari supervisi kelas dan klinis adalah guru; dan (2)
supervisi manajerial, yaitu mengawasi orang yang menjadi manajer atau Kepala
Sekolah, yang terdiri dari pengembangan staf/tenaga kependidikan dan juga
mengukur kinerja Kepala Sekolah. Sasaran dari supervisi yaitu orang dan
kegiatannya. Oleh karena suatu pengajaran sangat tergantung pada kemampuan
mengajar guru, maka kegiatan supervisi guru menaruh perhatian utama pada
peningkatan kemampuan profesional guru, yang pada gilirannya akan meningkatkan
mutu proses belajar mengajar. Dalam analisis terakhir, kualitas supervisi akan
direfleksikan pada peningkatan hasil belajar siswa.
B. Fungsi Supervisi Pendidikan
Fungsi
utama supervisi pendidikan adalah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi
proses pembelajaran peserta didik.
sedangkan Briggs mengungkapkan bahwa fungsi utama supervisi
bukan hanya perbaikan pembelajaran tapi mengkoordinaasi,menstimulasi,mendorong
ke arah pertumbuhan guru. Dengan perkataan lain seperti yang
diungkapkan Kimball Wiles bahwa fungsi dasar supervisi ialah memperbaiki
situasi belajar mengajar dalam artian yang luas.Ada analisis yang lebih luas
seperti yang dibahas oleh Swearingen dalam bukunya”Supervision of Instruction-Fundationand Dimension”.
Ia
mengemukakan 8 Fungsi Supervisi antara
lain:
1.
Mengkoordinasi semua usaha
sekolah .
2.
Memperlengkapi kepemimpinan
sekolah.
3.
Memeperluas pengalaman
guru-guru.
4.
Menstimulasi usaha-usaha
yang kreatif.
5.
Memberi fasilitas dan
penilaian yang terus-menerus.
6.
Menganalisis situasi
belajar mengajar.
7.
Memberikan pengetahuan dan
keterampilan kepada setiap anggota staf.
8.
Memberi wawasan yang lebih
luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan
meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.[11]
C.
Tujuan Supervisi
Pendidikan
Fokus tujuan
supervisi pendidikan adalah pencapaian tujuan pendidikan yang menjadi tanggung
jawab Kepala Sekolah dan guru. Supervisi pendidikan perlu memperhatikan
beberapa faktor yang sifatnya khusus, sehingga dapat membantu mencari dan
menentukan kegiatan supervisi yang bersifat efektif. Tujuan supervisi pendidikan
adalah :
1.
membina guru untuk lebih
memahami tujuan pendidikan
2.
melatih kesanggupan guru
untuk mempersiapkan peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang efektif
3.
membantu guru untuk
mengadakan diagnosis
4.
meningkatkan kesadaran sterhadap
tata kerja demokratis
5.
memperbesar ambisi guru
untuk meningkatkan mutu kerjanya secara maksimal
6.
membantu mempopulerkan
sekolah ke masyarakat
7.
membantu guru untuk lebih
dapat memanfaatkan pengalamannya sendiri
8.
mengembangkan persatuan
antar guru
9.
membantu guru untuk dapat mengevaluasi
aktivitasnya dalam kontak tujuan perkembangan peserta didik.[12]
Menurut Wahyudi Tujuan supervisi pendidikan adalah
meningkatkan kemampuan profesional dan teknis bagi guru, Kepala Sekolah, dan
personal sekolah lainnya agar proses pendidikan di sekolah lebih berkualitas,
dan yang utama supervisi pendidikan atas dasar kerja sama, partisipasi, dan
kolaborasi, bukan berdasarkan paksaan dan kepatuhan. Dengan demikian, akan
timbul kesadaran, inisiatif, dan kreatif personal sekolah.[13] Supervisi sesungguhnya
dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah sebagai supervisor, tetapi dalam sistem
organisasi modern diperlukan supervisor khusus yang lebih independen dan dapat
meningkatkan obyektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugas. Kepala sekolah
sebagai supervisor dapat dilaksanakan secara efektif antara lain dengan cara
kunjungan kelas, diskusi kelompok, pembinaan individual, dan simulasi
pembelajaran.[14]
Supervisi pendidikan terdiri dari supervisi manajerial dan supervisi akademik.
Supervisi manajerial ini merupakan supervisi yang dilakukan pengawas pendidikan
terhadap Kepala Sekolah yang berhubungan dengan pengelolaan pendidikan dan
supervisi akademik fokusnya adalah pada guru yaitu terdiri dari supervisi
klinis dan supervisi kelas.
Tujuan dari supervisi akademik yang fokusnya adalah
pada guru, yaitu untuk pengembangan profesionalisme guru dalam memahami akademiknya,
kehidupan kelas dan keterampilannya dalam melaksanakan proses pembelajaran,
pengawasan kualitas dan penumbuhan motivasi bagi guru bersangkutan. Dengan
adanya kegiatan supervisi diharapkan kegiatan pendidikan dapat dilaksanakan
sesuai dengan semestinya dan mampu mencapai tujuan sekolah yang bersangkutan,
sehingga pada akhirnya mampu mewujudkan tujuan pendidikan Nasional. Jadi, dapat
disimpulkan keberhasilan pelaksanaan pendidikan di sekolah tidak terlepas dari
peran pengawas, Kepala Sekolah dan guru. Tugas pokok guru adalah mengajar dan
membantu siswa menyelesaikan masalah-masalah belajar dan perkembangan pribadi
dan sosialnya. Kepala Sekolah memimpin guru dan siswa dalam proses pembelajaran
serta membantu mengatasi masalah yang dihadapi. Pengawas melakukan supervisi
dan memberikan bantuan kepada Kepala Sekolah, guru, dan siswa dalam mengatasi
persoalan yang dihadapi selama proses pendidikan berlangsung.[15]
D.
Jenis Supervisi
Pendidikan
Terdapat bermacam-macam jenis supervisi pendidikan
yang dapat dibedakan berdasarkan pada beberapa klasifikasi, antara lain:[16]
1.
Berdasarkan
sudut pandang organisasi
Jenis-jenis supervisi pendidikan berdasarkan sudut pandang
organisasinya, bisa dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.
Pengawasan intern
Pengawasan intern ialah pengawasan yang dilakukan terhadap
unit-unit kerja yang terdapat di dalam organisasi yang bersangkutan. Pengawasan
intern mencakup hal-hal yang berkaitan secara langsung dengan fungsi lembaga
pendidikan. Seperti;
- pengawasan terhadap sistem anggaran,
- pengawasan terhadap
biaya-biaya standar,
- pengawasan terhadap
laporan operasional secara berkala,
- pengawasan terhadap
analisa statistik,
- pengawasan terhadap
program latihan untuk membantu guru agar dapat mengerti dan melaksanakan
tugas serta tanggung jawabnya.
b.
Pengawasan ekstern
Pengawasan ekstern ialah pengawasan yang dilakukan oleh
pihak jajaran organisasi. Pengawasan tersebut dilakukan oleh lembaga atau
instansi yang tidak termasuk dalam yurisdiksi administrasi organisasi.
Pengawasan ektern dapat memeberikan manfaat yaitu adanya
peningkatan kredibilitas keberhasilan dan kemajuan organisasi. Prinsip yang
dianut dalam pelaksanaan pengawasan eksternal adalah prinsip kemitraan
(partnership) antara pengawas dengan yang diawasi
2.
Berdasarkan
sudut pandang waktu
Jenis-jenis supervisi pendidikan berdasarkan
sudut pandang waktunya, bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a.
Pengawasan kontinu,
ialah pengawasan yang dilakukan secara terus menerus selama kegiatan suatu
masih berlangsung.
b.
Pengawasan berkala,
ialah pengawasan yang dilakukan setiap jangka waktu tertentu.
c.
Pengawasan
temporer, ialah pengawasan dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan arti
kebutuhan.
3.
Berdasarkan
subtansinya
Jenis-jenis supervisi pendidikan berdasarkan substansinya,
bisa dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
a.
Pengawasan bidang personal
(ketenagaan)
Kegiatan pengawasan yang dilakukan meliputi:
1. Mengatur
tentang pembagian tugas guru
2. Mengajukan
kenaikan pangkat, gaji, dan mutasi guru
3. Mengatur
tentang program kesejahteraan guru
4. Mencatat
kehadiran dan juga ketidakhadiran guru
5. Mencatat
masalah-masalah atau keluhan-keluhan guru
b.
Pengawasan bidang sarana dan
prasarana
Kegiatan pengawasan yang dilakukan meliputi:
- Penyediaan dan seleksi buku pegangan guru
- Layanan perpustakaan dan
laboratorium
- Penggunaan alat peraga
- Kebersihan dan keindahan
lingkungan sekolah
- Keindahan dan kebersihan
kelas
- Perbaikan kelengkapan
kelas
c.
Pengawasan bidang akademik
Kegiatan pengawasan yang dilakukan meliputi:
- Menyusun program tahunan dan semester
- Mengatur jadwal
pelajaran
- Mengatur pelaksanaan
penyusunan model satuan pembelajaran
- Menentukan arti norma
kenaikan kelas
- Menentukan norma
penilaian
- Mengatur pelaksanaan
evaluasi belajar
- Meningkatkan perbaikan
mengajar
- Mengatur kegiatan kelas
jika guru yang bersangkutan tidak hadir
- Mengatur disiplin dan
tata tertib kelas
d.
Pengawasan bidang kesiswaan
Kegiatan pengawasan yang dilakukan meliputi:
- Mengatur tentang pelaksanaan penerimaan siswa baru
sesuai dengan peraturan penerimaan siswa baru yang berlaku
- Mengelola layanan
bimbingan dan konseling
- Mencatat kehadiran dan
juga ketidakhadiran siswa
- Mengatur dan mengelola
kegiatan ekstrakurikuler
e.
Pengawasan bidang keuangan
Kegiatan pengawasan yang dilakukan meliputi:
- menyiapkan rencana anggaran dan belanja sekolah,
- mencari sumber dana
untuk kegiatan sekolah,
- mengalokasikan dana
untuk kegiatan sekolah, dan
- mempertanggungjawabkan
keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
f.
Pengawasan bidang hubungan dengan
masyarakat
Kegiatan pengawasan yang dilakukan meliputi:
- Kerjasama sekolah dengan orangtua siswa
- Kerjasama sekolah dengan
Komite Sekolah
- Kerjasama sekolah dengan
lembaga-lembaga terkait
- Kerjasama sekolah dengan
masyarakat sekitar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Supervisi
hampir sama dengan pengawasan, namun supervisi lebih kepada pembinaan.
Supervisi sangat diperlukan dalam lembaga pendidikan, karena salah satu
kompetensi Kepala Sekolah adalah Supervisi. Fungsi utama supervisi pendidikan
adalah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pembelajaran peserta didik.
Tujuan supervisi pendidikan adalah meningkatkan kemampuan
profesional dan teknis bagi guru, Kepala Sekolah, dan personal sekolah lainnya
agar proses pendidikan di sekolah lebih berkualitas, dan yang utama supervisi
pendidikan atas dasar kerja sama, partisipasi, dan kolaborasi, bukan
berdasarkan paksaan dan kepatuhan. Dengan demikian, akan timbul kesadaran,
inisiatif, dan kreatif personal sekolah. jenis
supervisi pendidikan yang dapat dibedakan berdasarkan pada beberapa
klasifikasi, antara lain berdasarkan sudut pandang organisasi,berdasarkan sudut
pandang waktu,dan berdasarkan subtansinya.
B. Saran
Penulis
menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan karya ilmiah (makalah) ini, baik
itu dari kesalahan tanda baca, bahasa dan sebagainya. Maka, atas dasar
kekurangan itu diharapkan adanya kritik dan saran yang membangun. Agar ada
perubahan yang lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Aedi, N. Pengawasan pendidikan Tinjauan Teori
dan Praktik.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. . 2014.
Purwanto,
N. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya,
2000.
Manullang., & Marihot A. M. H. Manajemen Personalia. Yogyakarta: UGM Press,2005
Renata, R.,dkk., The
Influence of Headmaster’s Supervision and Achievement Motivation on Effective
Teachers. International Journal of Scientific & Technology Research Volume
7, Issue 06, June 2018.
Sutisna,
O. Administrasi Pendidikan. Bandung:
Angkasa,1989.
Ekhsan Nudin.Tujuan Dan Fungsi
Supervisi Pendidikan.Academia.edu,diakses pada tanggal 21 maret
2022 pukul 13:15
Ametembun.
Manajemen Kelas. Bandung: IKIP
Bandung,2007
Wahyudi. Kepemimpinan Kepala
Sekolah dalam Organisasi Pembelajaran. IKAPI: Alfabeta,2012.
Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah
Professional dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya,2005.
Glickman, C. D., Gordon, S. P., & Ross-Gordon, J.M. Supervision and Instructional Leadership A
Development Approach. Seventh Edition. Boston: USA,2007.
Pengertian Supervisi Pendidikan,
Jenis, Tujuan, Fungsi, dan Contohnya,diakses dari https://dosensosiologi.com/supervisi-pendidikan/.pada
tanggal 21 maret 2022 pukul
18:09.
[1]Aedi, N. Pengawasan pendidikan Tinjauan Teori dan Praktik.(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2014).
[2] Purwanto, N. Psikologi Pendidikan.( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2000)
[3] Manullang., & Marihot
A. M. H. Manajemen Personalia. (Yogyakarta: UGM Press.2005)
[4]Renata, R., Wardiah, D.,
& Kristiawan, M. The Influence of
Headmaster’s Supervision and Achievement Motivation on Effective Teachers.
International Journal of Scientific & Technology Research Volume 7,
Issue 06, June 2018.
[5] Aedi, N. Pengawasan pendidikan Tinjauan Teori dan
Praktik.( Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada,2014)
[6] Sutisna, O. Administrasi Pendidikan.( Bandung: Angkasa,1989)
[7] Aedi, N. Pengawasan pendidikan Tinjauan Teori dan
Praktik.( Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada,2014)
[8] ibid
[9] ibid
[10] ibid
[11] Ekhsan Nudin.tujuan Dan Fungsi Supervisi Pendidikan.
Academia.edu. diakses pada tanggal 21 maret 2022 pukul 13:15
[12] Ametembun. Manajemen Kelas. (Bandung: IKIP Bandung,2007)
[13] Wahyudi.Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi
Pembelajaran. (IKAPI:
Alfabeta,2012)
[14] Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Professional dalam
Konteks Menyukseskan MBS dan KBK.( Bandung: PT Remaja Rosda Karya,2005)
[15] Glickman, C. D., Gordon,
S. P., & Ross-Gordon, J.M.Supervision and Instructional Leadership A
Development Approach. Seventh Edition. Boston: USA
[16] “Pengertian
Supervisi Pendidikan, Jenis, Tujuan, Fungsi, dan Contohnya” diakses dari https://dosensosiologi.com/supervisi-pendidikan/ . pada tanggal 21 maret 2022 pukul
18:09.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar